Thursday 18 June 2015

Makna Macapat

tembang yang dibawakan dalam macapatan itu disebut macapat atau tembang cilik . apa sebab di sebut tembang macapat , terdapat 7 pengertian atau makna macapat yaitu ;

1) maca papat - papat  : membaca dengan penggalan empat empat suku kata . misalnya ngelmu iku (4) kalakone(4) Kanthi laku .

2) manca-pat : isi syairnya menceritakan kejadian di pusat bumi dan empat penjuru angin

3) manca-pat dari panca_arpat (lima sandangan atau guru lagu , yaitu a (legena),i (wulu),u(suku),e(taling),o(taling tarong) -e(pepet) pantangan di pakai di akhir gatra

4) maca cepet :membaca cepat tidakbanyak luk dan bunga bunga , karena yang penting dapat didengar jelas 

5)macakep : maca cakepan yaitu membaca tembang atau sastra tembang lain

6) maca mat : (maca kanthi dimatake) atau maca maat dengan di tembangkan

7) maca-pat : membaca tembang yang ke empat , yaitu
:
pertama maca-sa-lagu
kedua: maca -rong -lagu
ketiga maca-tri-lagu
ke empat :maca-pat-lagu 


Friday 12 June 2015

Fungsi Tembang Macapat

fungsi tembang macapat



sejak awalnya macapat itu telah menduduki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat jawa . betapa tidak ? di depan telah di papar kan bahwa saa timbulnya macapat , masyarakt jawa  mengalami revolusi kebudayaan secara besar besaran . Khusunya dalam budaya Tata-Kota ,Macapat merupakan suatu motto yang sangat berarti bagi pengaturan bangunan dalam kehidupan masyarakat . Ternyata dikemudian hari berubah menjadi "tata kumpul" manusia(manusia merapat) dalam upacara ritualnya.
Ketika Macapat telah berubah menjadi lagu(tembang) kemudian terisi muatan muatan kalimat yang bersifat Pendidikan rohani . Diantara berisi ajaran "jalan untuk menemukan kebenaran " yaitu jalan untuk mencapai kesempurnaan.
hal ini sangat ditandaskan oleh sultan Hanyonkro Kusuma Mataram di dalam mendidik anak cucu dan keluarga bangsawan yang berada di lingkungan kerajaan,
beliau mengatakan sera"Sastra Gendhing" nya berupa tembang tembang macapat  , dengan pupuh-pupuhnya sinom ,asmaradana ,dandang gula,pangkur dan durma.
Tembang itu berisi ajaran tentang kejiwaan ,tata-susila,keagamaan dll.

sumber:Kongres Bahasa Jawa II